Rumput lidah ular yang disebut juga dengan rumput mutiara, dikenal sebagai tanaman penyembuh berbagai penyakit termasuk kanker. Tumbuhan jenis rumput liar ini umumnya tumbuh di tanah lembab, misalnya di kebun kosong yang basah, halaman rumah atau tepi jalan. Rasa rumput lidah ular adalah manis dan pahit serta cenderung 'anyep' atau terasa basah di lidah.
Rumput lidah ular mengandung zat saponin flavonoid, polifenol, triterpen polisakarida, glikosida antrakuinon asam stearat, asam oleanolat, asam trans p-kumarat, asama ursolat, dan sitosterol. Dapat bekerja pada bagian usus besar, perut, hati, dan saluran pencernaan.
Berfungsi pula sebagai penurun panas, abses kulit, abses usus, luka beracun, bengkak, gigitan ular, eksim, luka bakar dan ulserasi bisul, hingga radang usus buntu. Rumput lidah ular juga bisa untuk mengobati tonjolan, karsinoma neoplasias, jaundice, gangguan buang air kecil dan permasalahan kemih.
Bagian yang digunakan adalah keseluruhannya, setelah dikeringkan. Dosis: 15-60 gr, standard 15 g direbus 20 menit.
Efek fisiologis/farmakologis beberapa efek antibiotik ringan, antineoplastik digunakan untuk mengobati tumor pencernaan (esophagus, lambung usus) atau paru-paru. Biasanya digunakan dalam dosis tinggi untuk mengobati usus buntu dan hepatitis. Dioleskan jika terkena gigitan ular. Apabila untuk mengatasi keracunan bisa digunakan dalam dosis tinggi (4 gr).
Rumput lidah ular juga bisa difungsikan untuk mengurangi Iibid jika dikonsumsi pada dosis tinggi. Penggunaan dalam masa kehamilan diperbolehkan.
sumber : www.pintarin.com
0 komentar:
Posting Komentar