Tersangka HFP (tengah), pelajar SMP yang menghamili siswi SMK saat ditangkap dua anggota Resmob di warung sebelah SPBU Jalan Raya Sugio, Lamongan, Jumat (28/4/2017) (surya/hanif manshuri)
SURYA.co.id | LAMONGAN - HFP (15), siswa SMP yang menghamili FT (17) siswi SMK swasta di Kecamatan Sugio, Lamongan, akhirnya dibekuk anggota Resmob saat sedang asyik ngopi di warung sebelah SPBU Sugio, Jumat (28/4/2017).
Pelajar ingusan ini sempat menghilang setelah dilaporkan Santriman, orang tua FT ke Polres Lamongan, Selasa (25/4/2017).
Tersangka terus menghindar saat keluarga korban memintanya untuk bertanggungjawab atas perbuatannya pada FT.
Bahkan karena tidak ingin ketemu orang tua korban, HFP sengaja sampai harus bolos sekolah hingga beberapa hari.
HFP dibekuk saat sedang santai ngopi di warung jalan raya Sugio. Ia mengenakan celana jeans dan baju warna hijau buram.
Saat SURYA.co.id mengambil gambarnya, tersangka hanya bisa tertunduk dan belum banyak mamberikan pengakuan.
Ia mengaku memang telah melakukan hubungan suami istri dengan FT yang diakui sebagai pacarnya, meski pendidikan sang pacar lebih tinggi.
HFP takut dimintai pertanggungjawaban, karena pada dasarnya ia tidak siap untuk menikahi korban.
Tersangka tak tahu harus berbuat apa atas resiko akibat perbuatan yang dilakoninya dengan FY.
"Tidak tahu, bingung,"ungkap HFP.
FT bahkan kini tengah hamil berusia 7 bulan setelah berulangkali melakukan persetubuhan.
Awalnya, kedua siswa ini saling kenal meski pendidikan keduanya terpaut jauh. HFP masih duduk di bangku SMP kelas 2 sedang FT di kelas 2 SMK.
Perkenalan berlanjut dan HFP kerap kali berkomunikasi lewat ponsel dengan FT, yang berasal dari Dusun Semampir RT 02 RW 04, Desa Supenuh, Kecamatan Sugio.
Gayung pun bersambut, komunikasi intens itu akhirnya kebablasan hingga jumpa darat.
Pertama kali, pada September 2016 keduanya sepakat bertemu dan keluar bersama berboncengan sepeda motor menuju lokasi Waduk Gondang Sugio yang tak jauh dari rumah keduanya.
Nah, di tempat inilah dua anak di bawah umur ini mulai memadu kasih hingga melakukan hubungan layaknya suami istri.
Kedua pelajar ini ketagihan dan melakukannya hingga 10 kali, di seputaran Waduk Gondang Sugio.
Edannya, perbuatan mereka pernah dilakukan di kamar mandi SDN Sugio 1 dan SDN Sugio 2.
FT mengaku tak menduga jika apa yang dilakukannya itu membuatnya berbadan dua.
Korban FT merasakan ada perubahan di tubuhnya. Hingga akhirnya ia mengetahui kalau telat haid dan hamil.
Puncaknya, FT tidak bisa menutupi kehamilannya dan menceritakan kepada bapaknya apa yang sedang dialaminya, Jumat (21/4/2017).
Perkenalan berlanjut dan HFP kerap kali berkomunikasi lewat ponsel dengan FT, yang berasal dari Dusun Semampir RT 02 RW 04, Desa Supenuh, Kecamatan Sugio.
Gayung pun bersambut, komunikasi intens itu akhirnya kebablasan hingga jumpa darat.
Pertama kali, pada September 2016 keduanya sepakat bertemu dan keluar bersama berboncengan sepeda motor menuju lokasi Waduk Gondang Sugio yang tak jauh dari rumah keduanya.
Nah, di tempat inilah dua anak di bawah umur ini mulai memadu kasih hingga melakukan hubungan layaknya suami istri.
Kedua pelajar ini ketagihan dan melakukannya hingga 10 kali, di seputaran Waduk Gondang Sugio.
Edannya, perbuatan mereka pernah dilakukan di kamar mandi SDN Sugio 1 dan SDN Sugio 2.
FT mengaku tak menduga jika apa yang dilakukannya itu membuatnya berbadan dua.
Korban FT merasakan ada perubahan di tubuhnya. Hingga akhirnya ia mengetahui kalau telat haid dan hamil.
Puncaknya, FT tidak bisa menutupi kehamilannya dan menceritakan kepada bapaknya apa yang sedang dialaminya, Jumat (21/4/2017).
0 komentar:
Posting Komentar