Ilustrasi pencabulan
TRIBUNNEWS.COM - Tindak kriminal belakangan ini memang tidak mengenal rentang usia, bisa dilakukan dan bisa menimpa siapa saja.
Kamis (10/7/2017), dua siswa sekolah menengah pertama (SMP) berusia 16 dan 17 tahun dibekuk di Kota Kinabalu, Malaysia, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Kedua siswa tersebut diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang siswi berusia 17 tahun.
China Press melaporkan pemerkosaan tersebut sebetulnya terjadi 3 bulan silam, namun kembali mencuat karena dua bocah itu merekam perbuatan bejatnya itu.
Dua penjahat muda itu ditangkap karena adanya foto-foto pemerkosaan yang bocor.
Entah bagaimana, foto-foto itu sampai di tangan guru kedisplinan sehingga kedua siswa tersebutg dipanggil ke ruangan guru.
Dilaporkan, peristiwa tersebut terjadi pada 1 April, saat dua tersangka mengajak korban ke sebuah pondok di belakang sekolah untuk berdiskusi.
Saat korban datang, kedua tersangka langsung menariknya ke pondok dan mengunci pintu sebelum memerkosanya.
Setelah itu, mereka mengancam korban, jika membocorkan peristiwa ini ke orang lain, tersangka bakal menyakitinya.
Mereka pun merekam pemerkosaan dan foto-fotonya terungkap pada 5 Juli silam.
Kamis (10/7/2017), dua siswa sekolah menengah pertama (SMP) berusia 16 dan 17 tahun dibekuk di Kota Kinabalu, Malaysia, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Kedua siswa tersebut diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang siswi berusia 17 tahun.
China Press melaporkan pemerkosaan tersebut sebetulnya terjadi 3 bulan silam, namun kembali mencuat karena dua bocah itu merekam perbuatan bejatnya itu.
Dua penjahat muda itu ditangkap karena adanya foto-foto pemerkosaan yang bocor.
Entah bagaimana, foto-foto itu sampai di tangan guru kedisplinan sehingga kedua siswa tersebutg dipanggil ke ruangan guru.
Dilaporkan, peristiwa tersebut terjadi pada 1 April, saat dua tersangka mengajak korban ke sebuah pondok di belakang sekolah untuk berdiskusi.
Saat korban datang, kedua tersangka langsung menariknya ke pondok dan mengunci pintu sebelum memerkosanya.
Setelah itu, mereka mengancam korban, jika membocorkan peristiwa ini ke orang lain, tersangka bakal menyakitinya.
Mereka pun merekam pemerkosaan dan foto-fotonya terungkap pada 5 Juli silam.
Polisi telah menahan dua tersangka.
Sementara, korban dirawat di rumah sakit untuk diperiksa.
Dicabuli kenalan Facebook
Berhati-hatilah ketika Anda berkenalan dengan seorang wanita atau pria melalui dunia maya, khususnya media sosial.
Dan, Anda pun harus lebih waspada dan mawas diri ketika kenalan Facebok tersebut mengajak untuk bertemu atau yang sering disebut kopi darat.
Seperti yang terjadi kepada seorang wanita asal Malaysia yang langsung dijadikan budak seks oleh pria kenalan Facebook-nya, padahal baru beberapa jam bertemu.
Wanita itu hendak bertemu teman Facebook-nya di Singapura dan menemukan fakta mengejutkan dari pria tersebut.
Siapa nyana, pria bernama Yap Jun Cheng itu merupakan penganggur berusia 26 tahun yang divonis 14 tahun penjara dan menerima 22 cambukan pada 13 Juni gara-gara tiga pelanggaran seksual yang dilakukannya pada 14 Maret 2013.
Seperti dilaporkan Strait Times, Yap telah berteman dengan wanita muda itu pada 2011 dan mereka kerap bercakap-cakap selama bertahun-tahun, namun tidak bertemu secara fisik.
Pada Februari 2013, dia hendak datang ke Singapura untuk mencari pekerjaan, alhasil dia meminta bantuan Yap untuk menemaninya.
Sementara, korban dirawat di rumah sakit untuk diperiksa.
Dicabuli kenalan Facebook
Berhati-hatilah ketika Anda berkenalan dengan seorang wanita atau pria melalui dunia maya, khususnya media sosial.
Dan, Anda pun harus lebih waspada dan mawas diri ketika kenalan Facebok tersebut mengajak untuk bertemu atau yang sering disebut kopi darat.
Seperti yang terjadi kepada seorang wanita asal Malaysia yang langsung dijadikan budak seks oleh pria kenalan Facebook-nya, padahal baru beberapa jam bertemu.
Wanita itu hendak bertemu teman Facebook-nya di Singapura dan menemukan fakta mengejutkan dari pria tersebut.
Siapa nyana, pria bernama Yap Jun Cheng itu merupakan penganggur berusia 26 tahun yang divonis 14 tahun penjara dan menerima 22 cambukan pada 13 Juni gara-gara tiga pelanggaran seksual yang dilakukannya pada 14 Maret 2013.
Seperti dilaporkan Strait Times, Yap telah berteman dengan wanita muda itu pada 2011 dan mereka kerap bercakap-cakap selama bertahun-tahun, namun tidak bertemu secara fisik.
Pada Februari 2013, dia hendak datang ke Singapura untuk mencari pekerjaan, alhasil dia meminta bantuan Yap untuk menemaninya.
Ketika mereka bertemu di Stasiun MRT Paya Lebar, Yap mengatakan harus pulang ke rumah untuk mengganti seragam, karena dia melayani Angkatan Pertahanan Sipil Singapura.
Sesampainya di rumah, Yap disambut neneknya dan wanita itu menunggu di ruang tamu, sementara pria tersebut mandi.
Namun, wanita berusia 20 tahun tersebut syok melihat Yap keluar kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benang pun, tanpa handuk yang menyelimuti.
Dengan paksa, Yap membawa wanita itu ke kamar dan mengunci pintu.
Yap mengatakan bahwa dia menyukai si wanita dan meminta untuk meninggalkan pacar, dia mengaku bisa membiayainya secara finansial.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, wanita itu menolak dan mendorong Yap.
Wanita itu hendak keluar, namun Yap menariknya kembali sebelum si wanita mencapai pintu sehingga kenopnya pecah.
Dengan sekuat tenaga, wanita itu berteriak minta tolong dan berharap nenek Yap mendengar teriakan tersebut, namun hasilnya nihil.
Yap kemudian menutup mulut wanita itu dengan pita perekat berwarna kuning dan menganiaya.
Yap pun memperkosanya di tempat tidur dan mengatakan bahwa dia mencintai wanita tersebut.
Sesampainya di rumah, Yap disambut neneknya dan wanita itu menunggu di ruang tamu, sementara pria tersebut mandi.
Namun, wanita berusia 20 tahun tersebut syok melihat Yap keluar kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benang pun, tanpa handuk yang menyelimuti.
Dengan paksa, Yap membawa wanita itu ke kamar dan mengunci pintu.
Yap mengatakan bahwa dia menyukai si wanita dan meminta untuk meninggalkan pacar, dia mengaku bisa membiayainya secara finansial.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, wanita itu menolak dan mendorong Yap.
Wanita itu hendak keluar, namun Yap menariknya kembali sebelum si wanita mencapai pintu sehingga kenopnya pecah.
Dengan sekuat tenaga, wanita itu berteriak minta tolong dan berharap nenek Yap mendengar teriakan tersebut, namun hasilnya nihil.
Yap kemudian menutup mulut wanita itu dengan pita perekat berwarna kuning dan menganiaya.
Yap pun memperkosanya di tempat tidur dan mengatakan bahwa dia mencintai wanita tersebut.
Bukan cuma itu, Yap juga mengancam akan membunuh wanita itu jika terus menerus melawan.
Keselamatannya merasa terancam, wanita itu pun memutuskan untuk mematuhi semua tindakan tak senonoh yang dipraktikkan oleh Yap.
Wanita itu akhirnya dilepaskan setelah berulang kali mendapatkan tindakan cabul dan tak senonoh yang dilancarkan oleh pria biadab tersebut.
Mereka berpisah di Stasiun Boon Lay MRT.
Saat sampai di Malaysia, pihak keluarga yang menjemput sangat syok melihat kondisi wanita tersebut terguncang dan ketakutan.
Wanita itu kemudian mengadukan perlakuan Yap ke keluarga hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melapor ke Kepolisian Singapura.
Yap mengaku bersalah di pengadilan dan pengacaranya memohon keringanan hukuman.
Si pengacara mengatakan bahwa itu bukan insiden yang direncanakan, namun kliennya khilaf karena tergoda dengan kemolekan tubuh wanita itu.
Pengacara mengklaim kliennya tersebut merasa menyesal.
Keselamatannya merasa terancam, wanita itu pun memutuskan untuk mematuhi semua tindakan tak senonoh yang dipraktikkan oleh Yap.
Wanita itu akhirnya dilepaskan setelah berulang kali mendapatkan tindakan cabul dan tak senonoh yang dilancarkan oleh pria biadab tersebut.
Mereka berpisah di Stasiun Boon Lay MRT.
Saat sampai di Malaysia, pihak keluarga yang menjemput sangat syok melihat kondisi wanita tersebut terguncang dan ketakutan.
Wanita itu kemudian mengadukan perlakuan Yap ke keluarga hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melapor ke Kepolisian Singapura.
Yap mengaku bersalah di pengadilan dan pengacaranya memohon keringanan hukuman.
Si pengacara mengatakan bahwa itu bukan insiden yang direncanakan, namun kliennya khilaf karena tergoda dengan kemolekan tubuh wanita itu.
Pengacara mengklaim kliennya tersebut merasa menyesal.
0 komentar:
Posting Komentar