Memiriskan, dan sangat memiriskan. Kabar duka dari dunia pendidikan Sumatera Barat. Sebuah sekolah di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, sebuah Sekolah Dasar (SD) murid-muridnya masih ada yang belajar di gedung reot, dan peralatan ajar mengajar ala kadarnya.
SD yang dimaksudkan adalah SD 22 Pasar Bawan yang tergabung dalam 6 rombongan belajar.
Sedihnya, bila hujan turun agak lebat disertasi angin, para murid tidak bisa belajar. Karena air hujan akan menyiram mereka. Murid sekolah itu juga harus ikhlas menerima siraman panas terik matahari sejak memulai pelajaran sampai tengah hari.
“Mana mungkin anak-anak dan pendidik bisa fokus menekuni tugas mereka dalam kondisi demikian,” ujar seorang warga, yang mengaku bernama Bujang, kepada sumbarsatu.com, Jumat (5/8/2016).
Menurutnya, gedung yang laik pakai hanya 3 unit. Itu pun sudah terpakai 1 unit untuk kantor guru. Yang dua unit itulah yang sebenarnya bisa disebut ruang kelas. Sementara 3 lokal lainnya, bahkan untuk kandang ternak pun masih kurang pantas.
“Oleh karena itu, kami berharap kepada pihak berwenang di Pemkab Agam dan Pemprov Sumbar mau mengulurkan bantuan, agar pendidikan anak-kemenakan kami di Simpang Bawan Tuo bisa belajar dengan tenang dan aman, sehingga mereka bisa pula menggapai prestasi yang membanggakan nantinya,” ujar Bujang, yang diamini beberapa temannya.
Sumabrsatu.com belum bisa menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Agam, Drs. Fauzir, Jumat (5/8/2016), guna konfirmasi. Begitu juga dengan Kepala SDN 22 Pasar Bawan, Sofiardi.[sumbarsatu]
0 komentar:
Posting Komentar