Personel Brimob mengamankan gerbang sisi kanan Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Jumat (5/5/2017). Gerbang ini menjadi akses keluar tahanan yang berusaha kabur.
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video berisi pengakuan tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru menjadi viral di media sosial, Senin (8/5/2017).
Dalam video tersebut terlihat empat tahanan yang berhasil dibekuk oleh polisi di sebuah hutan.
Setelah dibekuk, empat tahanan ini langsung diinterogasi oleh para polisi yang menangkapnya.
Mereka pun mengakui alasannya kabur dari Rutan Sialang Bungkuk, tempat mereka ditahan.
Pengakuan mereka pun cukup mengejutkan.
Video ini diunggah oleh akun Instagram bernama @infia_fact pada, Senin (8/5/2017).
Beberapa narapidana Sialang Bungkuk, Pekanbaru, yang berhasil ditangkap mengungkapkan alasan kenapa mereka memilih kabur ketika ada kesempatan.
Mereka beralasan, di dalam Lapas para narapidana kesulitan untuk beribadah. Intinya, perilaku dari para petugas LP juga tidak manusiawi.
Bahkan, menurut pengakuan keluarga narapidana, jika membesuk keluarga yang jadi narapidana, harus mengeluarkan biaya hingga jutaan rupiah.
Pada Jumat (5/5/2017) lalu, sebanyak 442 orang berhasil melarikan diri, setelah sebelumnya terjadi kerusuhan di dalam Lapas. Kerusuhan disebabkan karena para narapidana merasa diperlakukan tidak manusiawi oleh para Sipir.
Hingga Minggu (7/5/2017), Kepolisian Riau baru menangkap kembali 243 orang, beberapa di antaranya menyerahkan diri kepada Polisi. Sampai saat ini, upaya pencarian masih terus dilakukan Kepolisian di Riau," tulis @infia_fact pada keterangan video-nya.
Dalam video ini terdengar para tahanan kabur karena beberapa perlakuan tidak manusiawi yang mereka terima di Rutan Sialang Bungkuk.
Seperti misalnya tidak diperbolehkan sholat. Hal-hal seperti itulah yang membuat kerusuhan terjadi di Rutan Sialang Bungkuk pada 5 Mei 2017 lalu.
Sontak unggahan video ini mendapatkan tanggapan netizen yang beragam.
Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan ketidakadilan yang dilakukan oleh para penjaga rutan tersebut.
"Setidaknya perlakuan di dalam penjara harus manusiawi, itu manusia bukan hewan saudaraku," tulis akun @muhammadichfan.
"Walau mereka napi, tapi tolong diperlakukan secara manusiawi dong," tulis akun @ericha_makar.
"Napi juga manusia butuh Tuhan. Yang memperlakukan napi kayak gitu aja yang nggak manusiawi. Manusia bukan?" tulis akun @filynezious.
Hingga Minggu (7/5/2017), Kepolisian Riau baru menangkap kembali 243 orang, beberapa di antaranya menyerahkan diri kepada Polisi. Sampai saat ini, upaya pencarian masih terus dilakukan Kepolisian di Riau," tulis @infia_fact pada keterangan video-nya.
Dalam video ini terdengar para tahanan kabur karena beberapa perlakuan tidak manusiawi yang mereka terima di Rutan Sialang Bungkuk.
Seperti misalnya tidak diperbolehkan sholat. Hal-hal seperti itulah yang membuat kerusuhan terjadi di Rutan Sialang Bungkuk pada 5 Mei 2017 lalu.
Sontak unggahan video ini mendapatkan tanggapan netizen yang beragam.
Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan ketidakadilan yang dilakukan oleh para penjaga rutan tersebut.
"Setidaknya perlakuan di dalam penjara harus manusiawi, itu manusia bukan hewan saudaraku," tulis akun @muhammadichfan.
"Walau mereka napi, tapi tolong diperlakukan secara manusiawi dong," tulis akun @ericha_makar.
"Napi juga manusia butuh Tuhan. Yang memperlakukan napi kayak gitu aja yang nggak manusiawi. Manusia bukan?" tulis akun @filynezious.
"Udah lagu lama kalau di dalam rutan itu tidak manusiawi, bahkan banyak pungli sana-sini. Makanya jangan masuk penjara!!" tulis akun @jeanne_opium.
Dikabarkan sebelumnya, ratusan tahanan Rutan Kelas 2B Pekanbaru, Sialang Bungkuk, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru kabur melarikan diri, Jumat (5/5/2017).
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.45 WIB, yang telah terjadinya kerusuhan di salah satu kamar Blok B yang berisikan 100 orang tahanan laki-laki
Kerusuhan ini terjadi dikarenakan over kapasitas jumlah kamar sehingga menciptakan adanya aksi aksi bentrok.
0 komentar:
Posting Komentar