Terduga pelaku pembunuhan dua anak Mulyadi Kepala Bidang (Kabid) Pengairan PU dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), serta mertuanya Hj Wirnalis dikabarkan ditangkap oleh polisi.
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Edi Syahputra (27) warga Kampung Lemah Burbana, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah berurusan dengan polisi karena melakukan aksi pembunuhan sadis di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (16/5/2017) malam.
Ia membunuh dua anak Mulyadi, Kepala Bidang (Kabid) Pengairan PU dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), dan mertuanya, Hj Wirnalis (62), dalam satu malam karena ketahuan ingin mencuri harta korban.
Saat ini pelaku sudah ditangkap oleh Team Opsnal Reskrim Polres Aceh Tengah Desa Kampung Baru Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (18/5/2017) malam.
Informasi ini diketahui Serambi, Jumat (19/5/2017) dari grup whatsapp. Dalam laman whasapp tersebut, juga dikirim foto pelaku yang sudah ditangkap.
Menurut informasi, sebelum melakukan pembunuhan, pelaku berencana mencuri harta korban.
Namun ketahuan dan pelaku langsung mengambil inisiatif untuk menghabisi korban karena telah mengetahui aksinya.
Pelaku datang ke Abdya karena memiliki famili di Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie.
Menurut keterangan pelaku, pada Senin 15 Mei 2017, sekira pukul 17.00 WIB, pelaku tiba di Kabupaten Abdya.
Sekira pukul 20.30 WIB, pelaku berada di samping rumah korban
dan sekira pukul 01.00 WIB, pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui
lantai dua dengan menggunakan alat bantu kayu penyanggah.
Akibat perbuatannya, pelaku diduga melanggar Pasal 340 KUHPidana.
Saat ini pelaku telah diamankan di Rutan Mako Polres Aceh Tengah guna penyidikan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, Habibi Askhar Balihar alias Abil (8) dan Fakhrurrazi alias Arul (12), putra dari Mulyadi (46), Kabid Pengairan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Abdya ditemukan tewas mengenaskan di rumah nenek mereka, Hj Wirnalis (62), di Desa Meudang Ara, Blangpidie, Rabu (17/5/2017) siang sekitar pukul 13.20 WIB.
Sang nenek yang tak lain adalah mertua Mulyadi juga ditemukan terkapar tak bernyawa tak jauh dari jenazah kedua cucunya.
Kecurigaan Mulyadi telah terjadi sesuatu di rumah mertuanya di Jalan Lukman, Dusun III, Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Aceh Abdya berawal sekitar pukul 13.00 WIB ketika dia melihat ada bercak darah di depan pintu samping rumah.
Mulyadi telah berulang kali mengetuk pintu sambil memanggil anaknya namun tak ada respons.
Menghadapi kondisi itu, Mulyadi bergerak ke Gampong Keude Siblah yang tidak terlalu jauh dari Meudang Ara menemui M Arif alias Dek Yong dan Intan, istri Dek Yong, adik Hj Wirnalis.
Kepada pasangan suami istri tersebut, Mulyadi menceritakan tentang firasat buruknya mengenai kondisi di rumah mertuanya.
Akibat perbuatannya, pelaku diduga melanggar Pasal 340 KUHPidana.
Saat ini pelaku telah diamankan di Rutan Mako Polres Aceh Tengah guna penyidikan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, Habibi Askhar Balihar alias Abil (8) dan Fakhrurrazi alias Arul (12), putra dari Mulyadi (46), Kabid Pengairan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Abdya ditemukan tewas mengenaskan di rumah nenek mereka, Hj Wirnalis (62), di Desa Meudang Ara, Blangpidie, Rabu (17/5/2017) siang sekitar pukul 13.20 WIB.
Sang nenek yang tak lain adalah mertua Mulyadi juga ditemukan terkapar tak bernyawa tak jauh dari jenazah kedua cucunya.
Kecurigaan Mulyadi telah terjadi sesuatu di rumah mertuanya di Jalan Lukman, Dusun III, Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Aceh Abdya berawal sekitar pukul 13.00 WIB ketika dia melihat ada bercak darah di depan pintu samping rumah.
Mulyadi telah berulang kali mengetuk pintu sambil memanggil anaknya namun tak ada respons.
Menghadapi kondisi itu, Mulyadi bergerak ke Gampong Keude Siblah yang tidak terlalu jauh dari Meudang Ara menemui M Arif alias Dek Yong dan Intan, istri Dek Yong, adik Hj Wirnalis.
Kepada pasangan suami istri tersebut, Mulyadi menceritakan tentang firasat buruknya mengenai kondisi di rumah mertuanya.
Tanpa buang waktu, Mulyadi bersama Dek Yong dan Intan menuju ke lokasi.
Dek Yong langsung mendobrak pintu rumah permanen tersebut. Betapa kagetnya mereka ternyata di dalam rumah tersebut ditemukan kedua putra Mulyadi bersama mertuanya tewas bersimbah darag dengan kondisi mengenaskan.
Jenazah Hj Wirnalis terkapar di dekat pintu dengan posisi kedua tangan ke atas seperti orang minta ampun. Sedangkan jenazah Abil di depan tv dan kakaknya, Arul di dalam kamar.
Dalam suasana panik, Dek Yong berlari ke luar rumah mencari bantuan dan secara kebetulan ada polisi yang sedang melintas di depan rumah korban.
Aparat hukum itu secepatnya turun dan menyisir di seputaran rumah.
Menurut perkiraan Mulyadi, pembunuhan keji itu diperkirakan terjadi Selasa (16/5/2017) malam.
Pasalnya, pada pagi harinya, mertuanya sempat pergi ke rumah saudaranya, tak jauh dari rumahnya.
Dek Yong langsung mendobrak pintu rumah permanen tersebut. Betapa kagetnya mereka ternyata di dalam rumah tersebut ditemukan kedua putra Mulyadi bersama mertuanya tewas bersimbah darag dengan kondisi mengenaskan.
Jenazah Hj Wirnalis terkapar di dekat pintu dengan posisi kedua tangan ke atas seperti orang minta ampun. Sedangkan jenazah Abil di depan tv dan kakaknya, Arul di dalam kamar.
Dalam suasana panik, Dek Yong berlari ke luar rumah mencari bantuan dan secara kebetulan ada polisi yang sedang melintas di depan rumah korban.
Aparat hukum itu secepatnya turun dan menyisir di seputaran rumah.
Menurut perkiraan Mulyadi, pembunuhan keji itu diperkirakan terjadi Selasa (16/5/2017) malam.
Pasalnya, pada pagi harinya, mertuanya sempat pergi ke rumah saudaranya, tak jauh dari rumahnya.
0 komentar:
Posting Komentar