Memalukan! Personel TNI Berburu Geng Motor, Terus Polisi Ngapain?

Minggu Dini hari (19/06/2016) Personel gabungan TNI berpatroli dan melakukan razia di kota Bandung. Sasaranya adalah anak nongkrong di pinggir-pinggir jalan terutama anak-anak klub motor. Para prajurit TNI yang bersenjata lengkap itu mendatangi mereka dan memeriksa kelengkapan identitas, surat motor dan barang bawaan.

Setelah pemeriksaan, para prajurit TNI itu membubarkan para anak nongkrong tersebut dan ada himbauan “Mulai besok atau malam minggu depan, tidak ada kumpul-kumpul lagi,” teriak seorang komandan sebagaimana dimuat Tribunnews.com. Dalam razia tersebut tidak tampak ada aparat dari kepolisian.

Helloo!!!! Ini apa-apaan sob. Aksi dari Prajurit TNI jelas bertentangan dengan Undang-Undang No. 34 tahun 2004, alasanya:
1. Tidak melibatkan Polisi / Polrbncji
2. Yang ditangkap dibawa ke markas tentara
image
Anak club yg lagi nongkrong kena razia geng motor
Apa yang dilakukan para prajurit jelas sangat salah dan bertentangan konstitusi negara NKRI. Jangankan merazia atau memburu geng motor. Memburu teroris seperti Dr. Azhari aja, TNI dilarang turun tanpa permintaan dari Kapolri dan izin resmi dari Panglima TNI.

R2B tak menyalahkan Prajurit TNI walau mereka jelas-jelas melanggar UU. Justru ini adalah menunjukkan bobrok kinerja Polres Bandung dan Polda Jawa Barat, dalam menjaga keamanan masyarakat sipil dan memerangi geng motor.

Satu-satunya cara agar usaha TNI dalam memburu geng motor di Jawa Barat menjadi sah dan legal menurut UU adalah dengan menjadikanya sebagai daerah darurat militer. Dengan begitu, maka secara otomatis  kepala daerah diambil alih oleh Komandan Kodam, Kodim dan Koramil menggantikan Gubernur, Bupati dan Camat. Termasuk kepolisian juga dibawah perintah TNI.

Bila sudah kena DOM (Daerah Operasi Militer) tentara berhak untuk melarang acara kopdar atau nongkrong di malam minggu. Termasuk mewajibkan jam malam, semua penduduk harus tidur di rumah.

sumber : blog