Featured Post

Mahasiswa Pemasang Poster 'Garudaku Kafir' Menyesali Perbuatannya

Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, memerintahkan Dekan Fisip memproses penempel poster 'Garudaku Kafir.'

Edi Syahputra Bunuh Dua Anak Pejabat Abdya karena Kepergok Mencuri

Edi Syahputra (27) warga Kampung Lemah Burbana, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah berurusan dengan polisi karena melakukan aksi pembunuhan sadis di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (16/5/2017) malam.

Lepas Dari Gosip dengan Ayu Ting Ting, Kini Shaheer Sheikh Tertimpa Masalah yang Hebohkan India

Nama Shaheer Sheikh pernah menjadi perhatian netizen di Indonesia kala ia menjalin hubungan asmara dengan pedangdut Ayu Ting Ting.

Sungguh Sadis, Kurniawan Lakukan Ini Usai Disuruh Guru Ilmu Hitam Minum Darah

Pembunuhan sadis terjadi di Kampung Pasiran Jaya, Kecamatan Dente Teladas, Tulangbawang, Lampung, Rabu (17/5), sekitar pukul 04.30 WIB. Kurniawan alias Engkung tega membacok pamannya, Ujang Hermanto (45), hingga tewas.

Pria Ini Menjajal Rasakan Sakit Melahirkan, Begini Kondisinya setelah 20 Detik

Melahirkan mungkin menjadi saat-saat paling menyakitkan yang harus dilalui seorang wanita.

loading...

Sabtu, 31 Desember 2016

PSK China Masuk Indonesia Pakai Visa Kunjungan Wisata, Ditangkap Jelang Malam Tahun Baru 2017

post-feature-image

Imigrasi menangkap puluhan pekerja seks komersial (PSK) asal China jelang malam tahun baru 2017. Selain PSK asal China, beberapa PSK dari negara lain juga diciduk di sejumlah tempat hiburan.

Para PSK China ini masuk ke Indonesia menggunakan visa kunjungan wisata. Ada pula yang overstay. Mereka diamankan Imigrasi di sejumlah daerah di Indonesia.

“Jumlahnya terus bertambah. Kini kita terus mendata laporan di seluruh kantor Imigrasi,” ujar Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Agung Sampurno kepada JawaPos.com, Minggu (1/1/2017).

Selain Jakarta, Batam, Bali, dan Surabaya juga menjadi daerah favorit para PSK China ini menjajakan diri.

Di Batam misalnya, para PSK asal China diduga datang sebagai wisatawan. Namun lama-lama mereka melanjutkan pekerjaanya sebagai PSK.

Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Teguh Prayitno, tak menafikan informasi itu. Bahkan menurutnya, peluang masuknya PSK asing memang menjadi terbuka lebar.

Dia menduga, PSK asing yang disinyalir beroperasi di Batam bukan melalui Batam, tapi melalui daerah lain di Indonesia.

“Mereka tak masuk lewat Batam, melainkan melalui Jakarta. Visa ini yang masih kita selidiki,” ujar Teguh Prayitno, seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group/pojoksatu).

Salah satu upaya bisa mengurangi prostitusi yang melibatkan WN asing itu, adalah melalui razia. ”Dalam waktu dekat kita akan razia,” ujarnya.

Razia ini bukan hanya yang berstatus Pencari Suaka (Asylum Seeker) saja, termasuk juga mereka yang sudah refugee, akan didata satu per satu.

“Datanya sudah ada, namun mengenai posisi pasti masih kita selidiki,” ucapnya.

Terkait pengawasan, Teguh mengaku akan memperketat pengamanan di pintu masuk Batam. Mulai dari bandara, pelabuhan, sampai pada pelabuhan-pelabuhan tikus.

Dalam penanganannya, ia mengaku bekerjasama dengan instansi dan pihak-pihak terkait.

“Pengawasan akan diperketat dan pemerintah pusat pun ikut mendukung,” katanya.

Selain PSK asing, imigran asal Timur Tengah yang berada di Taman Aspirasi Batamcentre juga jadi pekerjaan rumah imigrasi.

Bagaimana tidak, selama empat bulan saja, mereka yang tinggal menetap di Taman Aspirasi jumlahnya terus bertambah.

“Juni 2016 lalu masih 11 orang, sekarang sudah 103 orang. Kita terus awasi jumlahnya,” kata Teguh.(pi)
Share:

Jika Prabowo Presiden, akankah Lebih Baik dari Jokowi?



Pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mulai banyak mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan. Khususnya kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak mengakomodir kepentingan rakyat.

Sejak dilantik menjadi orang nomor satu di Tanah Air, sejumlah kebijakan Jokowi memang menuai kecaman. Misalnya, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, kenaikan harga bahan pokok, terjadinya hiruk pikuk politik, pemilihan Kapolri, hingga dua TKI dihukum mati di Arab Saudi membuat Jokowi banyak mendapat kritikan keras.

Kemudian, soal kebijakan keras Jokowi yang tak mau mengampuni sembilan terpidana mati yang hendak dieksekusi pemerintah dalam waktu dekat ini. Giliran pegiat Hak Azasi Manusia (HAM) yang menuding Jokowi melanggar janji kampanyenya karena pemerintah tetap ngotot ingin eksekusi mati terpidana mati kasus narkoba. Meski tentu saja soal hukuman mati ini banyak juga yang mendukung Jokowi agar tidak memberikan ampun pada pelaku kejahatan narkoba.

Teranyar soal pembuatan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) yang rupanya juga sudah disetujui oleh Jokowi. Pembangunan gedung DPR ini sempat hendak dilakukan saat era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), namun batal karena banyak menuai penolakan di masyarakat. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak pernah lelah melakukan kritik terhadap pemerintahan Jokowi.

Dia bahkan menyindir jika Jokowi hanya banyak berjanji saat kampanye namun tak terealisasi saat menjabat jadi presiden. Dengan kondisi pemerintahan yang sekarang ini, menurut Wakil Ketua DPR RI, ini masyarakat mulai mengetahui apa yang telah terjadi dengan tidak memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden.

"Kita baru merasakan setelah seseorang menjabat, kalau janji kampanye bisa banyak, janji banyak sekali, tapi ketika berkuasa apa yang terjadi," kata Fadli di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/4).

Dalam enam bulan terakhir, kata Fadli Zon, berbagai komentar langsung dari masyarakat yang merasakan bahwa hidup di Indonesia, di era pemerintahan saat ini bukannya makin mudah, tapi semakin sulit.

Masyarakat terbebani dengan harga kebutuhan pokok yang semakin naik, di mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji, dan kenaikan harga beras yang cukup fantastis di saat Indonesia mengklaim diri surplus pangan.
Masyarakat juga merasakan dampak terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus angka Rp 13 ribu per dolar AS. Kondisi seperti itu tidak pernah terjadi selama era reformasi.

Kondisi ekonomi saat ini patut menjadi keprihatinan. Namun, kata Fadli Zon, Gerindra sebagai partai politik yang sudah berkembang harus meyakini dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa di dalam situasi apa pun partainya tetap bisa rasional.

Sikap rasional terhadap berbagai kebijakan pemerintah sudah disampaikan, meskipun berada di luar pemerintahan. Dia menegaskan bahwa Partai Gerindra berada di luar pemerintahan sebagai oposisi yang rasional, bukan oposisi yang mengedepankan sikap emosional.

"Kalau oposisi emosional yang baik tidak didukung, apalagi yang tidak baik. Gerindra adalah partai yang rasional dan itu sudah ditunjukkan dengan jiwa besar Pak Prabowo menyatakan penghormatan dan dukungan terhadap Presiden terpilih Joko Widodo," ujarnya. Saat memberi pengarahan pada temu dan konsolidasi kader Gerindra dalam rangka memenangkan pilkada yang akan digelar secara serentak Desember 2015.

Fadli Zon mengakui, pesta politik yang cukup padat karena ada pemilu anggota legislatif dan pilpres pada 2014 belum membuahkan hasil yang maksimal.

Partai Gerindra memang mampu menempati urutan ketiga secara nasional dalam perolehan suara anggota legislatif, namun belum mampu membawa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden.

"Di pemilu legislatif Gerindra urutan ketiga, bahkan di NTB, urutan kedua perolehan suara anggota legislatif. Itu satu pencapaian yang memang harus dianggap jangan berbangga dulu, tapi kita patut bersyukur juga karena sudah mencapai posisi itu," ujarnya.

Fadli pun berharap jika pada Pemilu 2019 nanti, Prabowo dapat kembali maju sebagai calon presiden. Dengan begitu mampu menebus kekalahan yang terjadi pada Pemilu 2014 yang harus kalah saat bersaing dengan Jokowi.

"Kami berharap Prabowo tetap maju pada pemilihan umum presiden (pilpres) dan mudah-mudahan bisa menebus kegagalan pada pemilu 2014," katanya. [merdeka]
Share:

Jika Prabowo Presiden, akankah Lebih Baik dari Jokowi?


Image result for prabowo menyerahkan pedang ke jokowi

Pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mulai banyak mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan. Khususnya kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi yang dinilai tidak mengakomodir kepentingan rakyat.

Sejak dilantik menjadi orang nomor satu di Tanah Air, sejumlah kebijakan Jokowi memang menuai kecaman. Misalnya, kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, kenaikan harga bahan pokok, terjadinya hiruk pikuk politik, pemilihan Kapolri, hingga dua TKI dihukum mati di Arab Saudi membuat Jokowi banyak mendapat kritikan keras.

Kemudian, soal kebijakan keras Jokowi yang tak mau mengampuni sembilan terpidana mati yang hendak dieksekusi pemerintah dalam waktu dekat ini. Giliran pegiat Hak Azasi Manusia (HAM) yang menuding Jokowi melanggar janji kampanyenya karena pemerintah tetap ngotot ingin eksekusi mati terpidana mati kasus narkoba. Meski tentu saja soal hukuman mati ini banyak juga yang mendukung Jokowi agar tidak memberikan ampun pada pelaku kejahatan narkoba.

Teranyar soal pembuatan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) yang rupanya juga sudah disetujui oleh Jokowi. Pembangunan gedung DPR ini sempat hendak dilakukan saat era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), namun batal karena banyak menuai penolakan di masyarakat. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak pernah lelah melakukan kritik terhadap pemerintahan Jokowi.

Dia bahkan menyindir jika Jokowi hanya banyak berjanji saat kampanye namun tak terealisasi saat menjabat jadi presiden. Dengan kondisi pemerintahan yang sekarang ini, menurut Wakil Ketua DPR RI, ini masyarakat mulai mengetahui apa yang telah terjadi dengan tidak memilih Prabowo Subianto sebagai Presiden.

"Kita baru merasakan setelah seseorang menjabat, kalau janji kampanye bisa banyak, janji banyak sekali, tapi ketika berkuasa apa yang terjadi," kata Fadli di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/4).

Dalam enam bulan terakhir, kata Fadli Zon, berbagai komentar langsung dari masyarakat yang merasakan bahwa hidup di Indonesia, di era pemerintahan saat ini bukannya makin mudah, tapi semakin sulit.

Masyarakat terbebani dengan harga kebutuhan pokok yang semakin naik, di mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji, dan kenaikan harga beras yang cukup fantastis di saat Indonesia mengklaim diri surplus pangan.
Masyarakat juga merasakan dampak terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menembus angka Rp 13 ribu per dolar AS. Kondisi seperti itu tidak pernah terjadi selama era reformasi.

Kondisi ekonomi saat ini patut menjadi keprihatinan. Namun, kata Fadli Zon, Gerindra sebagai partai politik yang sudah berkembang harus meyakini dan menyampaikan kepada masyarakat bahwa di dalam situasi apa pun partainya tetap bisa rasional.

Sikap rasional terhadap berbagai kebijakan pemerintah sudah disampaikan, meskipun berada di luar pemerintahan. Dia menegaskan bahwa Partai Gerindra berada di luar pemerintahan sebagai oposisi yang rasional, bukan oposisi yang mengedepankan sikap emosional.

"Kalau oposisi emosional yang baik tidak didukung, apalagi yang tidak baik. Gerindra adalah partai yang rasional dan itu sudah ditunjukkan dengan jiwa besar Pak Prabowo menyatakan penghormatan dan dukungan terhadap Presiden terpilih Joko Widodo," ujarnya. Saat memberi pengarahan pada temu dan konsolidasi kader Gerindra dalam rangka memenangkan pilkada yang akan digelar secara serentak Desember 2015.

Fadli Zon mengakui, pesta politik yang cukup padat karena ada pemilu anggota legislatif dan pilpres pada 2014 belum membuahkan hasil yang maksimal.

Partai Gerindra memang mampu menempati urutan ketiga secara nasional dalam perolehan suara anggota legislatif, namun belum mampu membawa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden.

"Di pemilu legislatif Gerindra urutan ketiga, bahkan di NTB, urutan kedua perolehan suara anggota legislatif. Itu satu pencapaian yang memang harus dianggap jangan berbangga dulu, tapi kita patut bersyukur juga karena sudah mencapai posisi itu," ujarnya.

Fadli pun berharap jika pada Pemilu 2019 nanti, Prabowo dapat kembali maju sebagai calon presiden. Dengan begitu mampu menebus kekalahan yang terjadi pada Pemilu 2014 yang harus kalah saat bersaing dengan Jokowi.

"Kami berharap Prabowo tetap maju pada pemilihan umum presiden (pilpres) dan mudah-mudahan bisa menebus kegagalan pada pemilu 2014," katanya. [merdeka]
Share:

Wujud Asli Malaikat Jibril yang Bikin Takjub

Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah. Diantara banyaknya malaikat yang ada, nama Jibril memang begitu populer sebagai penyampai risalah.

Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu dari manusia di bumi yang sering bertemu dengan malaikat berjuluk Ruh al Qudus ini. Namun setiap kali bertemu, Jibril selalu tampak dalam rupa seorang manusia biasa dan bukan wujud sebenarnya.

Namun, ada kesempatan dimana Rasulullah SAW bisa melihat rupa asli dari malaikat Jibril. Beliau terkagum tat kala melihat sayap sang malaikat yang membentang dari barat–timur alam semesta. Begitu menakjubkan bukan? Bagaimana selengkapnya? Berikut ulasannya.

Nabi Muhammad SAW menjadi manusia yang beruntung karena bisa melihat langsung wujud asli Malaikat Jibril. Tidak ada nabi dan rasul lainnya yang diperlihatkan wujud asli dari pemimpin malaikat ini. Namun Beliau hanya bisa melihatnya dua kali. Sementara pada pertemuan  lainnya, malaikat ini selalu datang dalam wujud manusia biasa.

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu ( dalam rupanya yang asli ) pada waktu yang lain" ( An-Najm 53:13 ).

Peristiwa pertama saat Nabi bertemu Malaikat Jibril terjadi pada saat turunnya wahyu yang kedua yakni QS. Al Muddatssir : 1-5. Pada saat itu, usia Nabi genap 40 tahun.

Dalam Shahih Al Bukhari ketika itu malaikat Jibril terlihat duduk di atas kursi di antara langit dan bumi dan terus mendekati nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam kitab tafsir sowi hlm 176 Jilid 4 dijelaskan bahwa Nabi Muhammad melihat Malaikat Jibril menampakan diri (pertama kali) yang tingginya telah ada di ufuk (melewati batas penglihatan). Maka bertanya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam

"Wahai Jibril aku tidak mengira bahwa Allah menciptakan makhluk (yang sangat besar) seperti bentuk mu ini.

Malaikat Jibril menjawab: "Wahai Muhammad. "Sesungguhnya aku (hanya) telah membentangkan dua sayap. Sesungguhnya aku memiliki 600 sayap, yang ukuran setiap sayapnya seluas antara timur dan barat."
"Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berkata: "Sesungguhnya penciptaanmu sangat Besar"

Malaikat Jibril berkata: "Dan tidaklah aku disamping ciptaan-ciptaanAllah hanyalah sesuatu yang kecil.. Dan Allah telah menciptakan Israfil, dia lebih besar dan memiliki 600 sayap, dan setiap sayapnya seukuran seluruh sayapku.. Sesungguhnya dia melipat sayapnya karena takut kepada Allah, sampai-sampai dia melipatnya sekecil mungkin."

Pada saat bertemu dengan Nabi dalam wujud asli, Malaikat Jibril menggunakan baju kebesarannya, putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.

Dalam kisah suci perjalanan Isra’ Mi’raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT, Jibril berkata : “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh”.

Wallahu A'lam Bishawab
Share:

Postingan Netizen Non Muslim Ini Jawab Tudingan Habib Rizieq Nistakan Agama Kristen


Ketua Umum PP PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia) dikabarkan melaporkan Habib Rizieq atas dugaan penistaan agama Kristen.
Dugaan penistaan agama Kristen itu berkaitan dengan ceramah Habib Rizieq yang menyatakan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan dan ‘misalnya beranak, bidannya siapa’.
Belakangan, muncul sebuah postingan di Facebook yang ditulis oleh netizen bernama Cuifen Chow. Menurutnya, yang disampaikan Habib Rizieq tidaklah menghina Tuhan Yesus, sebab dalam dogma atau ajaran Islam Tuhan memang tidak beranak. Lagi pula ia memandang bahwa Habib Rizieq menyampaikan hal itu di komunitasnya sendiri, jamaah pengajian. Berikut ini postingan status selengkapnya dari akun Cuifen Chow.
“PAK RIZIEQ BERSALAH?
—————————————-
Saya sudah melihat video pak Rizieq yg katanya menghina Yesus. Kebetulan saya punya kawan2 muslim waktu kuliah dulu lalu saya bertanya pada mereka via WA apakah perkataan Pak Rizieq ini benar ada dlm kitab suci umat Islam? Lalu kawan saya mengatakan iya.
Maka saya berkesimpulan Pak Rizieq tidak menghina Tuhan Yesus, karena Tuhan tidak beranak adalah dogma dalam Islam. Lagipula saya melihat Pak Rizieq menyampaikannya bukan pada forum umum tapi dikhususkan pada komunitas mereka yakni pengajian.
Sama seperti saya yg meyakini Tuhan Yesus adalah Anak Bapa, itu adalah dogma kami orang kristen. Lah kalau nanti ada orang Islam yg melaporkan ke Polisi perihal dogma kristen yg trinitas tsb yg sering disampaikan kpd kami di gereja dan tertulis di kitab suci kami krn bertentangan dgn agama mereka bagaimana?
Kan lucu melaporkan dogma? Namanya saja dogma ya untuk ranah privasi. Jangan rasa tdk suka kita pada seseorang menjadikan kita tidak adil menilai mereka. Saya yakin hal ini malah membuat pelapor menjadi jelek namanya.
Yang damai saja lah. Salam Bhenika Tunggal Ika… ????????????” demikian postingan Cuifen Chow sebagaimana dikutip Rancah Post, Selasa (27/12/2016).
Postingan ini pun mendapat respon dari sejumlah netizen. Jhon Junaedi Junaedi Jhon misalnya, ia menulis, “Ini pernyataan bijak tentang kepercayaan seseorang.yg di balut dalam bingkai pancasila dan bhineka tunggal ika. Pelaporan yg di lakukan itu tdk ad apa apa nya bg habib rieziq. Pelaporan itu hanyabpemecah belah anak bangsa yg berpikir emosional menyikapi satu masalah.itu sangat bodoh dan tdk ad apa apa nya bg seorang habib yg didukung jutaan ummat.” (rancahpost.co.id)

Share:

HEBOH, Video Anak-anak SD di Belanda Belajar Sholat yang Picu Kemarahan Publik


Sebuah video dari anak-anak di Belanda yang  sedang diajarkan bagaimana sholat di masjid beredar dan menjadi viral  setelah para orang tua marah menuntut perubahan kurikulum sekolah yang mengajarkan tata cara sholat dalam agama Islam, Al-Arabiya melaporkan (31/12/2016).
Dalam video tersebut, seorang imam terlihat tengah menjelaskan bagaimana umat Islam melakukan ibadah sholat.


Anak-anak, yang sebagian besar beragama Kristen, dapat melihat peragaan sikap sholat.
Harm Beertema, 64, seorang anggota parlemen untuk partai kanan Geert Wilders ‘Partai Kebebasan, mendesak orang tua:’ Menolak untuk memungkinkan anak Anda untuk berpartisipasi dalam acara kunjungan ke temapt ibadah umat Islam tersebut. Anda memutuskan, bukan sekolah. ”
Di media sosial ratusan orang tua bereaksi, beberapa berbagi pengalaman mereka seputar  ‘kurikulum sekolah yang benar.’ (duniatimteng.com)
Share:

Ingat saat Polisi Bawa Seember Ikan Hias dari Rumah Dodi Triono? Ternyata Ini Maksud Tujuannya


JAKARTA -  Penyidik kepolisian sempat mengambil lima ikan dari rumah Dodi Triono, tempat kejadian perkara (TKP) kasus perampokan di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016) lalu.
Polisi yang membawa ikan tersebut mengenakan polo shirt bertuliskan "Turn Back Crime".
Ia keluar membawa sebuah ember biru yang sudah pecah berisikan lima ikan dari kolam di dalam rumah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, ikan-ikan tersebut sudah mati. Ikan itu mati karena kekurangan oksigen.
"Karena rumahnya sepi, makanya listriknya dimatikan sehari. Jadi, mesin di kolamnya ikutan mati," kata Argo kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2016).
Argo menjelaskan, ikan tersebut sengaja dibawa penyidik bukan untuk dikonsumsi oleh polisi. "Itu karena sudah mati, makanya mau dibuang ke mana itu," kata dia.
Perampokan di kediaman Dodi Triono di Pulomas diwarnai penyekapan yang berujung kematian enam orang.
Lima orang lainnya, yang sama-sama disekap dalam satu ruangan berukuran 1,5 meter x 1,5 meter, berhasil diselamatkan walau harus menjalani perawatan intesif.
Peristiwa penyekapan itu terjadi pada Senin (26/12/2016), dan warga bersama polisi baru mengetahuinya pada Selasa (27/12/2016) pagi.
Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy. (Penulis: Akhdi Martin Pratama)

Share:

Perampokan di Pulomas, Mantan Istri Kedua Dodi Buka Mulut ke Polisi



JAKARTA - Polisi mengaku sudah meminta keterangan keluarga Dodi Triono, yakni mantan istri keduanya, Almianda Shafira yang dua anaknya itu meninggal. Kepada polisi, Almianda mengaku sempat mengusulkan ketiga anaknya tak tinggal di Pulomas, Jaktim.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan, berdasarkan hasil penangkapan pada ketiga pelaku perampokan Pulomas, Jaktim, polisi menyita sejumlah uang dari pelaku. Adapun uang tersebut berbentuk dalam sejumlah pecahan uang.
"Ada uang dalam bentuk Rupiah, Ringgit, Bath Thailand, Dolar Singapura dan Amerika. Uang itu sudah dibagi oleh mereka. Dari YP itu, semoga ada petunjuk lain apa saja yang diambil mereka," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Adapun soal pemeriksaan terhadap keluarga korban, kata Iriawan, polisi baru memeriksa ibu korban yang anaknya meninggal itu, yakni Almianda Shafira yang juga mantan istri kedua Dodi. Namun, pemeriksaan itu belum dilakukan secara menyeluruh karena masih dalam suasana berduka.
"Saya sudah interogasi langsung kok, satu mantan istrinya (Almianda) sudah bicara langsung dengan saya. Dia bilang waktu itu saya sampaikan ke anak-anak tak usah tinggal di situ dahulu (di Pulomas) karena tahu daerah itu kan rawan. Sedang istri ketiga saya belum ketemu," katanya.
(ysw)
BACA SUMBER
Share:

Sering Gagal di Lintasan Angka 8 Saat Ujian Praktik SIM C? Begini Nih Trik Mudahnya, Pasti Lulus!



Bagi pengendara motor diwajibkan untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Wajib, karena jika ketahuan tidak memiliki SIM akan ditilang dan berakhir pada sidang.
Nah, untuk mendapatkan SIM, biasanya peserta diharuskan mengikuti dua ujian, yakni teori dan praktik.
Jika lolos pada ujian teori maka bisa langsung berlanjut pada ujian praktik.
Ujian ini mengharuskan para peserta pencari SIM untuk mencoba mengendarai sepeda motor pada lintasan khusus.
Setiap polres memiliki jumlah lintasan yang berbeda-beda.
Ada yang menyediakan dua atau tiga lintasan.
Normalnya, tersedia lintasan lurus, angka 8 dan zig-zag.
Untuk lintasan lurus, sebagian besar biasanya lulus dengan mudah.
Namun untuk dua lintasan lainnya, khususnya lintasan berbentuk angka 8, banyak yang gagal melakukannya.
Lintasan ini memang dianggap sulit, karena bentuknya yang sedikit rumit.
Terlebih lintasan tersebut memiliki lebar yang kecil dan dibatasi dengan beberapa tiang di bagian pinggirnya.
Lalu kenapa harus wajib mengikuti ujian ini?
Ujian praktik SIM memang harus dilalui demi kepentingan pengendara juga lo.
Tidak hanya sekadar mengendarai motor, namun juga untuk melatih keseimbangan dan mengatur kecepatan.
Jika kamu sering gagal dan tak kunjung mendapatkan SIM hanya gara-gara lintasan ini, coba trik mudah ini deh!
Salah satu trik ini dituliskan oleh seorang blogger Kompasiana, bernama Santo Rachmawan.
Jangan sungkan bertanya!
Saat di jelaskan oleh petugas usahakan memperhatikan dan bertanya.
Kenapa bertanya?
Karena akan mengurangi keraguan saat kita uji praktek dan juga mencairkan suasana.
Tentukan motor!
Pilih Motor tipe bebek bertransmisi manual, kenapa?
Karena akan berhubungan pada teknik mengemudi.
Latihan sebentar.
Minta izin untuk berputar-putar sebentar (bukan di jalur uji praktek) untuk menyesuaikan kendaraan sekaligus pemanasan.
Karena kondisi kendaraannya pasti berbeda dengan kendaraan Anda di rumah.
Bersiap!
Posisikan motor Anda di garis awal.
Tarik napas, tenang, baca doa sebentar.
Lalu masukkan persneling langsung ke gigi 2.
Kenapa gigi 2?
Karena kalau kita menggunakan gigi satu tarikannya terlalu spontan yang nantinya bisa menggangu keseimbangan dan konsetrasi.
Penggunaan rem.
Lupakan rem tangan, fokus di rem kaki saja.
Saat mengendara.
Saat melaju di lintasan uji praktik, pastikan bukaan gas tidak terlampau besar dan dalam kondisi stabil.
Jangan membuka tutup gas karena malah akan mengacaukan konsentrasi.
Berkendaralah seperti saat kita melewati banjir, dimana kita harus menahan gas agar air tidak masuk melewati knalpot.
Fokus.
Berjalan perlahan, tetap injak pedal rem.
Jangan takut kampas rem habis, toh bukan motor kita juga, kuncinya ada di kordinasi pedal rem kaki dan keseimbangan.
Kalau motor terlalu pelan, lepas rem sedikit tapi kalau motor terlalu cepat injak pedal rem sambil menyeimbangkan agar tidak menyenggol patok dan kaki menyentuh tanah.
Yang harus diingat posisi bukaan gas harus tetap stabil dari awal sampai akhir.
Dan tidak perlu oper gigi, biarkan mesin terdengar kasar yang penting anda bisa melewati rintangan.
Perhatikan arah panah di bawah agar tidak salah arah.
Selamat mencoba dan semoga berhasil mendapatkan SIM C!
(*)
Sumber:tribunnews.com
Share:

Jumat, 30 Desember 2016

Video Ini Ungkap Kedekatan Korban Pembunuhan di Pulomas dengan Sang Sopir, Netizen Terharu Lihatnya



Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan kasus perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.
Kasus yang terjadi di penghujung tahun 2016 ini menarik perhatian masyarakat karena menewaskan enam orang sekaligus.
Apalagi, 11 korban dalam perampokan tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah rumah mewah.
Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), kedua anaknya, Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, anak korban yang lainnya Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22) dan Fitriani serta Windy.
Polisi masih menyelidiki motif kasus ini dan mencari pelakunya.
Dilihat dari akun Instagram putri bungsu korban, Dianita Gemma, gadis berusia 9 tahun itu cukup dekat dengan sang sopir.
Diketahui bahwa sopir keluarga mereka juga tewas dalam insiden tersebut.
Pada akun Instagramnya, @dianita_gemma, adik dari Zanetta Kalila itu kerap memposting video kedekatannya dengan sang sopir.
Netizen menyebutkan, kalau video sopir yang sering diposting Gemma, sapaan Dianita itu adalah sopir yang ikut tewas dalam kasus itu.
Video itu diposting Gemma dua minggu lalu, pada 8 Desember 2016.
Tampak dalam video itu, seorang pria sedang menyetir mobil.
Ia mengenakan wig curly yang sepertinya dipakaikan oleh Gemma.
Mereka terdengar tertawa melihat penampilan sopirnya tersebut.
Terlihat suasana sangat akrab antara sopir dan anak majikannya itu.
Tak hanya itu, sepuluh hari kemudian Gemma memposting video pria yang sama.
Lengkap mengenakan kaus dan celana panjang, pria yang diduga sopirnya itu sedang melompat ke kolam renang yang ada di rumahnya.
Bahkan terdengar suara anak perempuan memanggil pria itu dengan sebutan ‘Bapak’.
Pada video itu juga terlihat ada dua mobil mewah tepat di belakang sang sopir.
Mobil itu berada di garasi dalam rumah yang disekat oleh kaca.
Netizen pun heboh membicarakan video tersebut.
Mereka mengaku terharu melihat keakraban sopir dengan anak majikannya yang sudah seperti keluarga itu.
Bahkan ada netizen yang mengungkap identitas pria itu sebagai sopir yang bernama Tasrok.
Pada postingan videonya yang lain, Gemma sempat mengungkapkan kekesalan pada sopirnya yang bernama Sugiyanto.
Jadi belum diketahui apakan sopir yang ada di video itu Yanto atau Tasrok.
Ini komentar netizen:
diandraazzahra: Ini supir yg meninggal itu ya
rahmaro: Ini supirnya sis yg meninggal juga @rimakadewi
rossi_.afd: Supirnya aja dipanggil bapak. Baik banget ank ini
vinaonadi: Gue fokus sama mobil hitam di garasinya @christart90
nursya_100277: Kelihatannya klg ini begitu hangat dgn para asisten rumah tangganya…kenapa ada yg tega membunuh mereka ya..innalillahi wainna ilaihi rojiun..
dkstore89: Iya ini pak Tarso yg katanya waktu ditemukan masih hidup tetapi saat diperjalanan meninggal dunia.. Innalillahiwainnailaihirojiun.. semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah..Aminnn
Sumber:http://bogor.tribunnews.com/
Share:

Kamis, 29 Desember 2016

Daftar Panjang Kejahatan Ramlan, Perampok dan Pembunuh di Pulomas



Perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, pada Senin (26/12/2016), jadi aksi kejahatan terakhir Ramlan Butarbutar. 

Polisi terpaksa menembaknya hingga tewas pada Rabu (28/12/2016). Penembakan dilakukan karena Ramlan melawan saat akan ditangkap. 

Keberadaan Ramlan di sebuah kontrakan di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, diketahui polisi dari rekan Ramlan, sesama perampok spesialis rumah mewah. 

"Dari hasil analisis CCTV telah disimpulkan bahwa pelaku adalah Ramlan Butarbutar. Hal tersebut sesuai dengan keterangan tersangka Philip Napitupulu yang sebelumnya telah diamankan atas kejadian sebelumnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Rabu. 

Philip, Ramlan, beserta empat orang lainnya masuk daftar pencarian orang atas perampokan di rumah di Jalan Kayu Putih Timur pada 14 September 2016 silam. 

Keenamnya merampas sembilan perhiasan berlian, enam perhiasan emas, dua sepeda motor jenis sport, dan sejumlah ponsel berbagai merek dengan total kerugian mencapai Rp 1 miliar. 

Philip yang melarikan diri hingga ke Medan berhasil ditangkap pada 25 Oktober 2016. Adapun sisanya, termasuk Ramlan, menghabiskan uang hasil rampokan dengan bebas. 

Ramlan yang dikenal warga Gang Kalong sebagai sopir angkot K 11 trayek Bantargebang-Bekasi itu ternyata punya daftar panjang kejahatan. Ia disebut rutin masuk keluar penjara sejak 2001. 

"Dia sudah berapa kali masuk keluar LP, dan sudah berapa kali pula kami melakukan penangkapan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan


Sebelum dua perampokan itu, Ramlan sang kapten juga pernah memimpin perampokan di Depok. Ia disebut terakhir ditangkap polisi pada Agustus 2015. 

Ia menyekap korbannya yang ada di Griya Telaga Permai, Cilangkap, Tapos, Depok, lalu menggasak emas 43 gram dan kartu ATM pemilik rumah. 

"Sekali kami tangkap," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho. 

Teguh mengatakan, Ramlan yang dikenal bergerak dengan Geng Medan ini tak segan melumpuhkan korbannya. Modus yang digunakan hampir mirip dengan yang terekam kamera CCTV di Pulomas. 

Komplotan Ramlan masuk dengan leluasa sebelum menodong dan mengikat atau menyekap orang yang ada di rumah. 

Teguh mengungkapkan, sebelum tertangkap pada Agustus 2015, Ramlan juga masuk DPO Polresta Depok atas aksi perampokan perhiasaan dan uang di toko material di Cimanggis pada 2015; di rumah artis lawas, Farouq Avero, di Sawangan pada 2014; dan di Toko Gas Alam Grosir di Cimanggis pada 2014. 

Pada 2014, jejak Ramlan juga terendus di rumah mewah di Cikarang pada 2014, di ruko di Cikarang pada 2014, dan di belakang Terminal Baranangsiang pada 2015. 

Saat ditangkap pada 2015 lalu, Ramlan sempat mengungkapkan kepada polisi bahwa ia juga ditangkap pada 2013, dan sebelumnya mendekam di Lapas Bulak Kapal pada 2008. 

Sejumlah penelusuran juga menunjukkan Ramlan tak hanya melancarkan aksinya di Jabodetabek. Pada 2010, Ramlan pernah ditangkap Polda Jateng karena merampok di Tegal dan di Surakarta. Pada 2007, dia juga pernah beraksi di Cirebon, Jawa Barat

Kata Teguh, sejak dipecat sebagai sopir taksi pada 2002 silam, Ramlan mengajak teman-temannya untuk mencari nafkah dengan merampok. 

Ramlan yang terkenal dengan langkah pincang akibat sakit ginjal ini akhirnya tewas diberondong dengan timah panas. 

Adiknya, R, kini dalam penahanan polisi untuk diperiksa terkait kemungkinan bahwa ia terlibat dalam aksi perampokan sadis di Pulomas

Peristiwa penyekapan sadis di Jalan Pulomas Utara Nomor 66 dilakukan Ramlan bersama Erwin Situmorang, Yus Pane, dan Sinaga dengan menyekap 11 penghuninya sejak Senin (26/12/2016) sore hingga keesokan hari atau Selasa pagi di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter. 

Pemilik rumah, Dodi Trianto (59), tewas bersama anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9). Teman Dianita yang sedang menginap, Amelia Callista (10), kedua sopir Dodi, Tasrok (40) dan Yanto, juga tewas dalam penyekapan itu. 

Hasil otopsi menunjukkan, mereka meninggal karena kehabisan oksigen. Mereka yang selamat adalah anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13), serta para pekerja di rumah Dodi, yaitu Santi (22), Fitriani (23), Windy (23), dan Emi (41). (kompas.com)
Share:

Kronologi Pembunuhan Sadis di Pulomas


Warga Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi, tiba-tiba dibuat geger. Warga bersama polisi menemukan 11 orang dengan posisi saling bertumpukan di dalam kamar mandi sebuah rumah mewah Nomor 7A di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. 

Para korban tersebut disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi. Akibatnya, enam orang tewas karena diduga kekurangan oksigen. 

Sementara itu, lima orang lainnya selamat, tetapi harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 

Rumah mewah bergaya minimalis tersebut milik seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti bernama Dodi Triono. Dodi menjadi salah seorang korban yang tewas dalam kasus ini.

Kasus ini pertama kali terbongkar dari laporan Sheila Putri. Dia merupakan teman salah satu anak Dodi yang bernama Diona Arika (16). 

Pada Selasa (27/12/2016), sekitar pukul 09.30 WIB, Sheila memutuskan ke rumah Dodi karena Diona tak bisa dihubungi sejak Senin (26/12/2016) sore. Padahal, keduanya berencana untuk jalan-jalan pada hari Senin itu. 

"Tadi pagi (Sheila) ke sini ternyata enggak ada jawaban dan pintu tidak terkunci. Sampai dia masuk ke dalam, ada rintihan di kamar mandi. Karena cewek, dia takut, berlari, langsung mencari bantuan ke sekuriti," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di lokasi kejadian, Selasa. 


Setelah mengadu ke sekuriti, akhirnya diputuskan untuk melapor ke polisi yang berada di Pos Kayu Putih. Kemudian, polisi menemani Sheila untuk mengecek keadaan di rumah Diona. 

Mendengar ada rintihan di dalam kamar mandi, akhirnya polisi bersama warga mencoba membuka paksa pintu kamar mandi yang terkunci dari luar. 

Setelah pintu didobrak, polisi bersama warga di lokasi kejadian terkejut saat melihat isi di dalam kamar mandi. 

Dalam kamar mandi itu, terdapat 11 korban dalam kondisi bertumpuk satu sama lainnya. 

Setelah dievakuasi, lima orang tewas di tempat, sedangkan satu orang lainnya tewas di rumah sakit. 

Adapun kelima korban yang tewas di lokasi adalah Dodi Triono (59), Diona Arika (16) anak pertama Dodi, Dianita Gemma (9) anak ketiga Dodi, Amelia Callista (10) yang merupakan teman dari Dianita, serta Yanto, sopir Dodi. 

Sementara itu, korban yang tewas saat di rumah sakit adalah Tasrok yang juga merupakan sopir Dodi. 

Adapun korban yang selamat adalah Zanette Kalila (13) anak kedua Dodi, Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23), yang merupakan pembantu rumah tangga. 

"(Pelaku masuk) sekitar pukul 15.00 sore, kemudian kemarin pagi-pagi (kasus pembunuhan itu) baru diketahui temannya korban," kata Argo. 


Sejauh ini, polisi masih menyimpulkan kasus tersebut murni pembunuhan. Sebab, jika disertai perampokan, polisi hingga saat ini belum menemukan barang berharga yang hilang di rumah berlantai 2 tersebut. 

Polisi pun menduga pelaku kasus ini berjumlah tiga orang. Mereka sempat menodongkan senjata api dan tajam kepada para korban. 

Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa closed circuit television (CCTV) dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis itu. 

Sementara itu, Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menduga ada dendam yang melatarbelakangi kasus pembunuhan keluarga di rumah Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, itu. 

Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk anggota keluarga yang selamat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa (27/12/2016) malam. KPAI selaku mitra polisi bertugas mendampingi anak-anak yang menjadi korban dalam kasus ini. 

"Ternyata, dendam menimbulkan malapetaka, dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda. 

Meski menyinggung soal dendam, Erlinda enggan menjelaskan lebih lanjut apa maksud dari kata-katanya itu. Dia juga mengaku enggan bercerita banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian. 

"Di balik kejadian ini, tersimpan suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu. KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda. (kompas.com)



Share:

Cerita Mengharukan Penjaga Kubur Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas



Dodi Triono (59), korban pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, dikenal ramah dengan semua orang, tak terkecuali kepada Rosid (49) penjaga kubur di Tanah Kusir. Rosid merupakan penjaga kubur keluarga besar Dodi.
Bapak dari enam anak ini sudah menjadi penjaga kuburan keluarga Dodi sejak 1987. Saat itu, Rosid dipercaya untuk mengurus makam ibu mertua dari istri pertama Dodi.
Sejak itu, Rosid dan Dodi mulai menjalin hubungan seperti keluarga. Setiap ada keluarga Dodi yang meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, Rosid selalu dipercaya untuk mengurus.
Setidaknya ada empat keluarga Dodi lainnya yang juga dimakamkan di Tanah Kusir, mulai dari ayah mertua dari istri pertama, kedua orangtua Dodi dan terakhir kakak ipar dari istri pertama.
“Pak Dodi selalu kasih saya kepercayaan untuk mengurus makam-makam keluarga beliau. Sampai-sampai beliau sudah menganggap saya seperti keluarga sendiri,” cerita Rosid di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Saat pertama kali mendengar peristiwa yang menimpa Dodi, ia tak percaya. Ia baru percaya saat salah satu keluarga Dodi menghubunginya untuk mengurus pemakaman.
Merasa memiliki hubungan dekat, Rosid langsung bergegas menuju Jakarta dari Karawang untuk mengurus pemakaman Dodi.
Di mata Rosid, Dodi merupakan orang ramah dan terbuka. Rosid sendiri sudah enam kali bertandang ke rumah Dodi.
Kedatangan Rosid juga diminta oleh Dodi. Terakhir kali Rosid bersua dengan Dodi pada Idul Fitri tahun ini.
“Pak Dodi juga pernah menawarkan anak saya untuk bekerja dengan catatan anak saya belajar Corel Draw terlebih dahulu,” kata Rosid.
Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ini ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran satu setengah meter kali satu setengah meter persegi.
Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy. (Kahfi Dirga/ Kompas.com)
Amel dan Gemma, Dua Sahabat Sejati Itu, Sama-sama Tewas di Tangan Pembunuh Sadis
Korban pembunuhan sadis di Pulomas
Dua anak menjadi korban pembunuhan di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Jakarta Timur, pada Selasa (27/12/2016), yakni Dianita Gemma (9) dan Amelia Callista (10).
Gemma merupakan salah satu anak Dodi Triono (59) yang juga menjadi korban, sedangkan Amel merupakan sahabat Gemma.
Ibu Amel, Rosy Herawati, menceritakan persahabatan putri sulungnya dengan Gemma. Rosy menuturkan, Amel dan Gemma merupakan teman karib. Amel sering menginap dan bermain di rumah Gemma.
“Gemma sering bermain sama Amel karena Amel banyak mengalah. Dia sayang sama Amel, selalu memberi apa saja kepada Amel,” ujar Rosy, Selasa (27/12/2016).
Rosy bercerita, ketika Amel menginap di rumah Gemma, Amel selalu menceritakan aktivitasnya kepada sang ibu. Dia juga selalu menanyakan hal yang dilakukan ibu dan adiknya di rumah.
“Dia kalau nginep di rumah Gemma selalu komunikasi. Malam kasih info, ‘Aku lagi nonton, aku lagi ini dengan Gemma’,” kenang Rosy.
Bahkan, saat terakhir berkomunikasi dengan Rosy pada Senin (26/12/2016) siang, Amel juga bercerita tentang Gemma saat bermain di rumah sahabatnya itu. Kepada Rosy, Amel mengirim pesan singkat bahwa Gemma sedang menangis.
Setelah Rosy membalas pesan Amel, tak ada lagi balasan apa pun dari putrinya yang duduk di kelas IV sekolah dasar itu.
“Itu langsung tiba-tiba, lho. Pas habis bilang Gemma menangis, saya balas. Itu pukul 14.00, Senin siang, sudah terputus,” ucap dia.
Berpamitan
Sebelum berangkat untuk bermain dan menginap di rumah Gemma pada Minggu (25/12/2016) siang, Amel sempat berpamitan kepada ibunya. Rosy tak pernah menduga bahwa anaknya itu berpamitan untuk pergi selamanya.
Tangisan pecah saat Doni Triono (59), korban pembunuhan di Pulomas dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Selain berpamitan, Amel sempat mengungkapkan rasa sayangnya kepada Rosy.
“Dia bilang, ‘Dadah bunda, cium bunda, sayang bunda.’ Sudah, pamit,” tutur Rosy.
Kini, Amel dan Gemma telah meninggal. Rosy berharap pelaku pembunuhan sadis itu dihukum seberat-beratnya. Meski begitu, Rosy mengaku telah mengikhlaskan kepergian Amel.
Dia menilai kematian Amel sudah merupakan kehendak Tuhan. Selain Amel dan Gemma, korban yang meninggal dalam kasus pembunuhan ini adalah Dodi, Diona Arika (16), serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga Dodi.
Amel akan dimakamkan di TPU Jatisari, Bekasi. Sementara itu, Dodi, Gemma, dan Diona Arika akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Adapun korban yang selamat adalah Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga. (Nursita Sari/ Kompas)
Sumber:http://style.tribunnews.com/
Share:
loading...
Diberdayakan oleh Blogger.
Featured Posts

Most selected posts are waiting for you. Check this out

Stats

Comments

Recent Posts

loading...

Video

Find us on Facebook

LIke Us

Popular Posts

Blog Archive

Featured Post

Mahasiswa Pemasang Poster 'Garudaku Kafir' Menyesali Perbuatannya

Garudaku Kafir TRIBUNEWS.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, memerintahkan Dekan Fisip memproses penempel po...

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support