JAKARTA – FPI menegaskan bahwa tidak ada anggotanya yang membawa bendera merah putih bertuliskan Arab saat demo menuntut pencopotan Kapolda Jabar di Mabes Polri beberapa hari lalu.
sekretaris DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin mengungkapkan dirinya menjadi saksi mata ternyata ada penyusup yang masuk ke dalam kerumunan massa aksi FPI lalu mengibarkan bendera merah putih bertuliskan Arab dan bergambar dua pedang itu.
“(Bendera) itu saya yang mengamankan. Ada seorang ABG yang bawa. Nggak pake baju koko atau kopiah, nggak paham saya,” kata Novel melalui pesan singkat elektronik, Jumat (20/1).
Saat itu Habib Novel berinisiatif memerintahkan Laskar FPI untuk mengamankan ABG tersebut tanpa koordinasi dengan petugas keamanan di lapangan. Menurutnya pengibaran bendera merah putih bertuliskan Arab yang akhirnya menyebar di media sosial itu merupakan upaya penggembosan terhadap FPI.
“Ya kan ada di dalam (kerumunan massa), ya kita amankan. Karena itu fitnah buat kita. Ada penyusup, atau intel, atau provokator. Kita nggak tahu,” paparnya.
Selain bendera yang dikibarkan ABG itu, Novel mengaku sempat melihat bendera merah putih lain yang dicoret oleh pihak yang disebutnya sebagai oknum tak bertanggung jawab. Diduga ada dalang di balik pengerahan oknum yang membawa bendera merah putih bertuliskan Arab bertujuan untuk provokasi itu.
Untuk itu, pihaknya meminta polisi untuk mengusut insiden tersebut.
“Kalau polisi mau usut, usut aja sendiri. Soalnya ada beberapa bendera. Saya lihat dimotor juga ada itu (bendera),” pungkasnya.
Sebelumnya, komunitas Masyarakat Cinta Damai pimpinan Wardaniman Larosa melaporkan insiden bendera tersebut ke Polda Metro Jaya, Kamis (19/1) siang.
Wardaniman menilai hal itu bukan hanya sebatas insden bendera semata. Melainkan, imbas dari sikap intoleran dan radikal dari beberapa oknum dari kelompok tertentu.
(rus/rmol/pojoksatu)
0 komentar:
Posting Komentar