Sebuah peristiwa mengerikan tak pelak menggegerkan dunia medis di India.
Seperti dilansir dari MIRROR, Kamis (12/1/2017), sebuah rekaman memperlihatkan operasi yang dilakukan dokter terhadap seorang wanita muda.
Seperti dilansir dari MIRROR, Kamis (12/1/2017), sebuah rekaman memperlihatkan operasi yang dilakukan dokter terhadap seorang wanita muda.
Siapa nyana, dari perut wanita tersebut, dokter mengangkat 150 cacing dengan panjang masing-masing 25,4 sentimeter.
Neha Begum (22) telah menderita sakit perut yang luar biasa selama berbulan-bulan.
Namun, sejumlah dokter gagal mendiagnosa penyakit apa yang menimpa wanita muda tersebut.
Sebuah video mengerikan memperlihatkan cacing tersebut diangkat setelah membelit ususnya.
Tercatat, butuh 5 jam bagi dokter untuk mengangkat cacing-cacing raksasa yang membelit tersebut.
Neha mengatakan kehadiran cacing tersebut membuat perutnya sakit setiap malam hingga mengganggu kehidupan seksnya.
“Saya tidak bisa tidur setiap malam, menangis, kesakitan. Ini mempengaruhi kehidaupan seks kami juga,” terang wanita bersuami itu.
Sekarang, setelah cacing tersebut hilang, Neha berharap kehidupan pernikahan bisa kembali normal.
“Kini kami bisa melanjutkan kehidupan pernikahan kami. Saya sangat berterima kasih kepada para dokter yang telah menyingkirkan masalah ini,” ujar Neha.
Mirror
Anand Prakash Tiwari, seorang ginekologis di KG Nanda Hospital, Chandauli, Uttar Pradesh, utara India, angkat bicara terkait fenomena ini.
“Saat memeriksa dia (Neha), kami menemukan sesuatu yang aneh di sekitar ususnya. Jadi, kami memutuskan untuk mengoperasi perutnya,” tutur Neha.
“Kami syok menemukan cacing hidup membelit ususnya dan kami menarik sekitar 150 cacing. Saya syok. Ini benar-benar kasus yang tak biasa,” ujarnya.
Lalu, Anand menambahkan, “Adalah hal yang normal jika menemukan 3-4 cacing di dalam tubuh pasien, tapi ini kali pertama kami temukan cacing sebanyak itu.”
Lantas apa penyebab cacing tersebut berada di perut Neha?
Anand mengatakan, “Telur cacing tersebut kemungkinan masuk ke tubuh melalui mulut. Ini mungkin karena kurang higienis dan bersihnya lokasi tempat tinggal pasien.”
0 komentar:
Posting Komentar