CIBINONG - Menjadi seorang anggota polisi bukan berarti tanpa resiko ketika menjalankan tugas dan bertemu dengan pelaku kejahatan yang sudah menjadi incarannya.
Bahkan, harus rela meninggalkan keluarga untuk sementara waktu demi menjalankan tugasnya menjadi seorang polisi.
Seperti yang pernah dialami AKP Andri Alam Wijaya seorang perwira polisi di jajaran Polres Bogor.
Lelaki yang saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Bogor ini punya pengalaman unik yang hingga kini masih diingatnya.
Pria kelahiran Bogor 5 November 1982 itu memulai karirnya pada tahun 2005 lalu dan lulus pendidikan sebagai seorang perwira polisi berpangkat Inspektur Dua (Ipda).
Sejak lulus pendidikan pada tahun 2008 lalu, ia langsung mengemban tugas sebagai Kanit Resmob di Makasar selama dua tahun.
Saat bertugas diluar daerah, banyak pengalaman yang belum pernah ia dapatkan selama ini.
"Saat lulus pendidikan saya engga pulang-pulang sekitar dua tahun, karena harus menjalankan tugas di luar daerah," ungkapnya.
Di tahun 2011, ayah dua anak ini kembali ke kampung halamannya di kota hujan dan menjabat sebagai Kepala Bagian Operasi (KBO) Reskrim di Polresta Bogor Kota.
Saat itu, ia bertemu dengan seorang penjahat yang terjerat kasus pencurian yang memang memiliki 'kesaktian'.
Bahkan, penjahat berbahaya ini pernah meloloskan diri dari dalam tahanan dengan cara membuat petugas tertidur hanya dengan menggunakan air.
"Dua minggu saya engga pulang mencari pelaku itu, setelah saya tangkap orang itu, saya langsung sakit. Yang bikin heran saat di rumah sakit itu ruangan tempat saya dirawat seperti ada gempa sampai yang sedang besuk di ruangan itu kaget. Tapi pas ditanya ke orang diluar katanya engga ada apa-apa," ungkapnya.
Tahun 2012, ia menikah dengan seorang wanita cantik kelahiran 1991 yang bernama Hilda Mahardika.
Saat ini, ia sudah memiliki dua orang putra yang sangat lucu serta menggemaskan yakni Barra Raksaka Alam (3) dan Aliyu Attala Alam (2).
"Keberadaan mereka yang selalu membuat saya semangat, walaupun kadang harus tidak pulang karena tugas dilapangan," terangnya.
Sebagai bagian dari abdi negara, ia memang harus selalu siap untuk ditempatkan tugas dimana saja.
Mengemban tugas sebagai seorang Kasat Narkoba bukan baru pertama kalinya dirasakan oleh alumni SMA 3 Kota Bogor ini, ia juga pernah menduduki posisi yang sama saat bertugas di Polres Bogor kota dan Polres Kulon.
Sehingga, tidak heran jika pengalamanan dalam memberantas peredaran narkoba di ini sudah tidak diragukan lagi di Kabupaten Bogor yang memiliki wilayah cukup luas itu.
"Kami ini sifatnya tidak menunggu, tapi mencari agar bisa menemukan pelaku maupun penyalahgunaan narkoba," tandasnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar